Minggu, 02 Juni 2019

Hallo teman-teman! Berikut merupakan Beberapa Kasus Penyimpangan pada Pola-Pola Hereditas, semoga bermanfaat ^^

Penyimpangan semu hukum mendel
Menurut hukum mendel, rasio perbandingan fenotop F2 pada persilangan dihirid adalah 9 : 3 : 3 : 1. Namun, pada beberapa kejadian hasil perbandingan fenotip F2 tidak sesuai (menyimpang) dari hukum mendel. Meskipun demikian angka perbandingan yang muncul masih berkisar pada angka perbandingkan 9 : 3 : 3 : 1. Contohnya, 15 : 1atau (9+3+3) :1 dan 12 : 3 :1 atau (9+3) : 3 :1. Kejadian tersebut dikenal dengan istilah penyimpangan semu hukum mendel. Penyimpangan semu hukum mendel adalah sebagai berikut :
a)    Interaksi Gen

Interaksi gen adalah peristiwa dua gen atau lebih yang bekerja sama atau menghalang- halangi dalam memperlihatkan fenotipe. Interaksi gen ditemukan 
oleh William Bateson dan R.C. Punnet. Pada bentuk jengger ayam. Ada empat macam bentuk jengger ayam yaitu :
a.    Bentuk biji (pea), dengan genotipe rrP-
b.    Bentuk gerigi (rose), dengan genotipe R-pp.
c.    Bentuk walnut, dengan genotipe R-P-d.
d.   Bentuk bilah (single), dengan genotipe rrpp




b) Epistasis-hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya. Faktor pembawa sifat yang menutupi disebut epistasis, sedangkan sifat yang tertutup disebut hipostasis. Peristiwa epistasis-hipostasis dapat kita jumpai pada pembentukan warna sekam gandum. Ada 3 warna sekam gandum, Warna hitam : ditentukan oleh alel H dan dominan terhadap h Warna kuning : ditentukan oleh alal K dan dominan terhadap k Warna putih : ditentukan oleh alel k dan h (resesif)Alel H bersifat epistasi terhadap K, alel K bersifat hipostasi terhadap H.Artinya jika alel H muncul bersamaan dengan alel K maka warna yang terbentuk adalah hitam. Warna kuning terbentuk jika alel K muncul tidak bersamaan denganalel H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar